Senin, 14 Juli 2008

MIKROBIOLOGI


PENGANTAR ANTIMIKROBA


Disampaikan Oleh :

Mr. Gatot Mudjiono

Product Manager


MEKANISME PERTAHANAN TUBUH

Keutuhan tubuh dipertahankan oleh sistem pertahanan yang terdiri dari :

    • Sistem Imun Non Spesifik ( Natural = Alamiah )

    • Sistem Imun Spesifik ( Acquired = Didapat )

Sistem Imun Non Spesifik : Merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme, disebut non spesifik karena memang tidak ditujukan kepada mikroorganisme tertentu.

Komponen komponen sistem Imun Non Spesifik terdiri atas :

a. Pertahanan Fisis dan Mekanis

b. Pertahanan Biokimia

c. Pertahanan Humoral

d. Pertahanan selular


    1. Pertahanan Fisis dan Mekanis

Kulit, selaput lendir, silia saluran nafas, batuk dan bersin dapat mencegah masuknya berbagai kuman patogen dalam tubuh.

    1. Pertahanan Biokimia

Bahan yang diekskresi selaput lendir saluran nafas, Kelenjar sebaseus kulit, kelenjar kulit, telinga berperan dalam pertahanan tubuh. Juga asam HCl dalam cairan lambung, lisosim dalam keringat, air ludah, air mata dan air susu dapat melindungi tubuh terhadap kuman gram-positif.

    1. Pertahanan Humoral ( Cairan )

Berdasarkan kerja dari beberapa unsur seperti komplemen ( mengaktifkan fagosit dan mengadakan opsonisasi ), interferon mempunyai sifat anti Virus dan dapat mengaktifkan sel Natural Killer ) dan C-reaktif protein ( dibentuk tubuh sewaktu infeksi dan berperan sebagai serta mengaktifkan komplemen ).

d. Pertahanan selular

Fagosit ( Proses yang meliputi kemotaksis, menangkap, membunuh dan mencerna kuman ) terutama diperankan oleh sel mononuklear ( Monosit dan makrofag ) dan sel polimorfonuklear ( netyrofit ).

Sel Natural Killer dapat menghancurkan sel tubuh yang mengandung virus atau sel neoplasma.


SISTEM IMUN SPESIFIK

Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama timbul akan dikenal oleh sistem imun spesifik dan akan men-sensitisasi sistem tersebut. Bila sel dari sistem tersebut bertemu kembali dengan benda asing yang sama, benda tersebut akan dikenali lebih cepat dan dihancurkan.


Sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi, komplemen, fagosit, dan antara sel T-makrofag.

    1. Sistem Imun Spesifik Humoral

Yang berperan adalah limfosit B atau sel B. Bila sel B dirangsang benda asing, sel tersebut akan berproliferasi ( memperbanyak diri ) dan ber-differensiasi (alih fungsi ) menjadi plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi dapat ditemukan dalam serum dan fungsi utama antibodi adalah mempertahankan tubuh dari infeksi bakteri, virus dan melakukan netralisasi toksin.

    1. Sistem imun spesifik Selular.

Yang berperan adalah limfosit T atau sel T. Berasal dari sel yang sama seperti sel


B, proliferasi dan differensiasi nya terjadi dikelenjar Timus. Sel T terdiri dari beberapa sel subsetyang mempunyai fungsi yang berlainan.

Fungsi Sel T pada umumnya adalah

    • Membantu sel B dalam produksi antibodi

    • Mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus

    • Mengaktifkan makrofag dalam fagositosis

    • Mengontrol ambang dan kualitas sistem imun

Infeksi dan Peradangan (inflamasi

Infeksi adalah proses masuknya mikroorganisme( Kuman, virus dan lain-lain ) ke dalam tubuh manusia. Meskipun MO tersebut mempunyai kemampuan untuk menimbulkan penyakit ( patogen ) tetapi tidak selalu hal ini akan menyebabkan seseorang menjadi sakit secara klinis.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang yang dimasuki MO akan menjadi sakit, al :

  • Jumlah kuman yang masuk

  • Virulensi ( Keganasan ) kuman

  • Daya tahan tubuh manusia sendiri


Inflamasi adalah suatu proses peradangan yang merupakan reaksi dari tubuh untuk mengatasi infeksi atau keadaan tertentu lainnya. Dalam proses ini akan terjadi pengumpulan sel-sel lekosit, pelepasan berbagai zat ( prostaglandin dan lain-lainnya ) sehingga secara klinis akan terlihat beberapa gejala seperti Calor (panas), rubor ( kemerahan ), tumor ( pembengkakan ), dolor ( sakit ), functio laesa (fungsi yang terganggu ).

Introduction

Antimikroba adalah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia.

Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi yang dapat menghambat pertumbuhan atau dapat membasmi mikroba jenis lain.

Desinfektan adalah Zat ( biasanya Kimia ) yang dipakai untuk membunuh organisme patogen ( kecuali spora kuman ), dilakukan terhadap benda mati.

Kemoterapetika adalah zat kimia yang dipergunakan dalam pengobatan berbagai penyakit termasuk infeksi.


Syarat obat yang dapat dipakai bagi manusia adalah yang bersifat toksisitas Selektif yaitu sangat toksik terhadap mikroba tapi relatif tidak toksik terhadap hospes ( manusia ).

Berdasarkan aktivitasnya ada dua yaitu bakteriostatik yaitu bersifat menghambat pertumbuhan bakteri dan bakteriosida bersifat membunuh pertumbuhan bakteri.

Kadar minimal obat yang diperlukan untuk menghambat atau membunuh bakteri masing2 disebut Kadar Hambat Minimum ( KHM ) dan kadar bunuh minimum ( KBM )

Berdasarkan spektrum dibedakan broad spektrum dan narrow spektrum.



MIKROBIOLOGI

Mikroba dibagi dalam tiga bentuk :

  1. KOKUS

Berbentuk bulat dan dapat tersusun sebagai berikut :

    • Mikrokokus : tersendiri ( single )

    • Diplokokus : Berpasangan dua dua

    • Pneumokokus : Diplokokus berbentuk lanset

    • Gonokokus : Diplokokus berbentuk biji kopi

    • Tetrade : Tersusun rapi dlm kelompok empat sel

    • Sarsina : Klpk 8 sel tersusun rapi bentuk kubus

    • Streptokokus : Tersusun sepeti rantai

    • Staphylococcus : Bergerombol tak teratur seperti untaian buah anggur.

Mikroba dibagi dalam tiga bentuk :

2. BASILUS / BATANG

Kuman berbentuk batang dengan panjang bervariasi 2 – 10 kali diameter kuman tersebut :

    • Kokobasilus : batang sangat pendek menyerupai kokus.

    • Fusiformis : Dengan kedua ujung batang meruncing

    • Streptobasilus : Sel-sel bergandengan membentuk silamen

  1. SPIRAL

    • Vibrio : Berbentuk batang bengkuk

    • Spirilum: Berbentuk spiral kasar dan kaku tidak fleksibel dan dapat bergerak dg flagel.

    • Spiroketa : Berbentuk spiral halus, elastis dan fleksibel, dapat bergerak dengan aksial filamen.



Penggolongan MO berdasarkan Pewarnaan

Salah satu cara penggolongan MO adalah dengan pewarnaan gram dimana akan didapat MO yang menahan zat warna dan berwarna ungu disebut sebagai Gram positif, dan yang tidak mengambil warna gram akan berwarna merah disebut Gram negatif.

Sebagai catatan :

Kuman berbentuk kokus yang patogen bagi manusia bersifat gram positif, kecuali famili Neissericeae

Kuman berbentuk batang dan spiral yang patogen bagi manusia bersifat gram negatif, kecuali Mycobacterium, corynebacterium, Listeria, Bacillus dan Clostridium

Berdasarkan kebutuhan akan oksigen MO dibedakan 5 Golongan :

  1. Kuman anaerob obligat

Hidup tanpa O2 krn O2 toksis terhadap gol kuman ini

  1. Kuman anaerob aerotoleran

Tidak mati dengan adanya O2

  1. Kuman aerob fakultatif

Mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa O2

  1. Kuman aerob obligat

Tumbuh subur bila ada 02 dalam jumlah besar

  1. Kuman mikroaerofilik

Hanya tumbuh baik dalam tekanan 02 yang rendah


Contoh contoh Kuman :

  • Kuman gram positif, aerob :

Meliputi kuman kokus ( Streptococcus, Staphylococcus ), basilus ( Saprofit ), Spiral ( Treponema, Leptospira ), batang ( Korinebakterium) dll, Yang paling sering menyebabkan infeksi adalah kokus dan spiral.

  • Kuman gram-possitif, anaerob : terpenting batang (Klostridia ).

  • Kuman Gram negatif aerob : Kokus ( Neiseria, Pneumokokus ), kuman kuman enterik (Escherichia, Klebsiela, Enterobakter), Salmonella, Shigela, Vibrio, Pseudomonas, Hemofilus, dll.

  • Kuman Gram negatif anaerob : Bakteroides dan Fusobakterium


KLASIFIKASI ANTI MIKROBA

Klasifikasi antimikroba berdasarkan : STRUKTUR KIMIA

  1. PENICILLIN

Struktur dasar dr gol ini adalah suatu cincin thiazolidin yg berhub dg cincin β-laktam, dmn terikat suatu rantai samping.

Ditemukan pertama kali oleh A. Fleming, tahun 1928 dari jamur golongan Penicillium.

Sekarang penicillin alami yang masih digunakan adalah Penicillin G ( Benzylpenicillin ), sedangkan penggunaan yang paling luas adalah penicillin semi sintetik ( asam aminopenicillinate ).

Mekanisme resistensi thd penicillin dapat disebabkan oleh bbrp hal :

  1. Perbedaan struktur dr PBP ( Penicillin Binding Protein ) yang mrpk target dr obat ini.

  2. Ketidak mampuan obat untuk menembus tempat kerjanya.

Kemampuan bakteri merusak cincin B laktam melalui enzim B laktamase terutama bakteri Gram positif.





EFEK FARMAKOLOGI PENICILLIN

  • Penicillin G dan turunan dekatnya Penicillin V sangat aktif thd gram positif, tp mudah dihidrolisa oleh enzim penicillinase shg kebanyakan tidak efektif thd strain staphylococcus aureus.

  • Penicillin yg resisten thd penicillinase ( Metisilin, nafsilin, oksasilin, kloksasilin ) memiliki aktifitas antimikrobial yg kurang dibanding Penicillin G, ttp efektif thd staphylococcus aureus yg menghasilkan penicillinase.

  • Ampicillin, Amoxicillin, Bakampisilin dll mrpk sekelompok penicillin yg aktifitasnya meliputi MO gram negatif spt Haemophilus influensa, E. Coli dan Proteus Mirabilis.Kekurangannya adalah mudah di-hidrolisa oleh B-laktamase spektrum luas yg semakin banyak ditemukan pd kuman gram negatif.

  • Efek antimikrobial dr karbenisilin dan Tikarsilin diperluas shg mencakup Pseudomonas, Enterobakter dan Proteus.


KLASIFIKASI ANTI MIKROBA


CEPHALOSPORIN

Ditemukan scr alamiah, stl ditemukannya inti aktif dr sefalosporin ( asam 7-aminosephalosporanat ) mk dibuat scr semi sintetik.

Inti aktif tsb juga merupakan cincin B laktam. Klasifikasi sephalosporin berdasarkan Generasi yg ditentukan oleh aktifitas antimikrobial.





GENERASI

GENERIK

SPEKTURM ANTIBAKTERI

Pertama

Sefazolin

Sefalotin

Sefaleksin

Streptococcus*, staphylococcus aureus**

Tak aktif thd Enterococcus atau Listeria

Kedua

Sefuroksim

Sefaklor


Sefoksitin

Sefotetan

E. Coli, Klebsiela, Proteus, H. influensae

Moraxella catarchalis, tdk seaktif gen I thd gram positif

Seperti sefuroksim, dg tamh aktifitas thd bakteroides fragilis

Ketiga

Sefotaksim

Seftriakson

Seftazidin

Sefodizim

Enterobacteriaceae, Pseudomonas aeroginosa, Serratia, N. Gonorrhea, Aktifitas thd S. aureus dan S. pyogenes seimbang dg generasi pertama.

Keempat

Sefepim

Sebanding dg generasi ketiga tetapi lebih resisten terhadap B-laktamase



ANTIBIOTIK B-LAKTAM LAINNYA.

Beberapa AM dg struktur inti B-laktam ttp bukan termasuk gol Penicillin maupun Cephalosporin telah dikembangkan, misalnya gol Karbapenem ( Imipenem, Meropenem dan Aztreonam ).

Imipenem : Dipasarkan dalam kombinasi dg cilastatin, yg menghambat degradasi imipenem oleh enzim dipeptidase di tubulus ginjal. Sebagaimana Antibiotik B-laktam lainnya, berikatan pada Protein Pengikat Penicillin ( PBP ), mengganggu sintesa dinding sel bakteri dan menyebabkan kematian MO yg sensitif. Sangat resisten thd hidrolisa oleh kebanyakan B-laktamase. Penggunaan meliputi berbagai macam infeksi termasuk sal kemih, saluran nafas bawah, rongga perut dan kandungan, kulit, jaringan lunak, tulang dan sendi. Kombinasi kedua obat terutama berguna bagi infeksi campuran yg disebabkan infeksi nosokomial.

Meropenem : Tidak perlu diberikan dlm kombinasi dg cilastatin, krn tdk sensitif thd dipeptidase. Secara in-vitro aktivitasnya sama dg imipenem, dg aktivitas thd bbrp macam Pseudomonas aeruginosa yg resisten-imipenem, ttp kurang aktif thd kokus gram positif.


Aztreonam : Resisten thd banyak B-laktamase yg dihasilkan oleh kebanyakan bakteri gram negatif. Aktivitas AM aztreonam berbeda dg AM B-laktam lainnya dan menyerupai aminogikosida. Bakteri gram positif dan anaerob umumnya resisten ttp aktivitas thd Enterobacteriaceae dan Pseudomonas sangat baik. In vitro sangat aktif thd H. Influenzae dan Gonokokus.

Untuk mencegah perusakan AM B-laktam oleh B-laktamase :

. Asam Klavulanat ( dikombinasi dengan amoxicillin ).

. Sulbactam ( dikombinasi dengan ampicillin )

. Tazobactam ( dikombinasi dengan piperacillin )



AMINOGLYCOSIDE


Semua Aminoglycosida mengandung gula amino yang tergabung dengan cicin heksosa / aminosiklitol melalui ikatan glikosidik. Sifat farmakokinetik yang dimiliki antara lain tidak diserap baik pada pemberian per oral, konsentrasi dlm cairan serebrospinal tidak memadai dan di ekskresi dengan relatif cepat oleh ginjal normal.

Aminoglycoside terutama digunakan dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri aerobik gram-negatif, bekerja dengan mengganggu sintesa protein mikroorganisme yang sensitif dan bersifat bakterisid ( dose-dependent ).

Efek post-antibiotik ( sifat bakterisida yang tersisa stl kons obat menurun dibawah kadar hambat minimum ) mrpk karakteristik golongan obat ini.

Efek toksis terutama nephrotoksisitas thd ginjal dan ototoksisitas pada telinga, baik alat pendengaran maupun alat keseimbangan.

Beberapa AB yang termasuk gol Amynoglikosida

  • Streptomycin

Terbukti menghambat pertumbuhan basil tuberkulosis dan bbrp jenis MO aerobik gram positif/gram negatif. Penggunaan klinis terbatas krn timbulnya resisten dan kini hanya digunakan pd bbrp macam endokarditis krn streptococcus / enterococcus, tularemia, plaque dan tuberkulosis ( terutama yang disebabkan oleh strain yang resisten thd bbrp jenis obat ).

  • Neomycin

Yang masih digunakan adalah Neomycin B scr topikal atau oral unt mendptkan efek pada flora usus dan paromomisin.

  • Kanamycin

  • Aktif thd bermacam jenis MO. Krn sifat toksik dan timbulnya resistensi mk telah diganti oleh Aminoglikoside yg lbh baru, termasuk didalamnya Tobramycin dan AmikasinGentamicin dan Netilmicin

Keduanya mrpk antibiotika spektrum luas dan masih digunakan scr luas. Termasuk didalamnya adalah Sisomisin.

Efek samping :

- Pada pemakaian dosis tinggi / lama akan terjadi Ototoksisitas pada telinga baik berupa gangguan pendengaran maupun keseimbangan umumnya bersifat irreversible.

- Nefrotoksik – Gangguan ginjal

- Gangguan sistem saraf – disfungsi saraf optik – penglihatan.


  • Tetracycline

- AB Berspektrum luas

- Bersifat bakteriostatik

- Efektif untuk Gram pos, gram neg, aerob dan anaerob

- Mekanisme kerjanya menghambat sintesa protein bakteri

- Efek samping : iritasi saluran cerna ( Oral ), nefrotoksik, perubahan gigi menjadi warna kecoklatan bila diberikan pada anak atau wanita hamil.

  • Chloramphenicol

- Mengandung struktur nitrobenzen dan derivat asam dikloroasetat

- Bersifat Bakteriostatik

- Mekanisme kerjanya menghambat sintesa protein bakteri.

- Efektif H. influenzae, N. meningitis, Strep. Pneumoniae.


  • Chloramphenicol

- Efektif untuk kasus kasus typoid, meningitis bakterial

- Efek samping : toksisitas pada sungsum tulang, dapat menimbulkan anemia, lekopenia.


Introduction



Prinsip penggunaan antibiotik :

  1. Penyebab Infeksi, Pemberian AB yang paling ideal adalah berdasarkan pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman ( sensitifitas tes ).

  2. Faktor Pasien, tgt fungsi ginjal, hati, riwayat alergi, anak, hamil dll.



Tidak ada komentar: