Selasa, 02 November 2010

CARA BIJAK MEMILIH OBAT


Ketika mendengar obat generik, umumnya orang akan langsung mengasumsikannya sebagai obat kelas dua, artinya mutunya kurang bagus. Obat generik pun kerap dicap obat bagi kaum tak mampu.

Faktanya tidak demikian. Kurangnya informasi seputar obat generik adalah salah satu faktor penyebab obat generik dipandang sebelah mata. Padahal dengan beranggapan demikian, selain merugikan pemerintah, pihak pasien sendiri menjadi tidak efisien dalam membeli obat

Membeli obat tidak bisa disamakan dengan membeli barang elektronik. Umumnya harga barang elektronik sebanding dengan kualitasnya, dimana semakin mahal harganya maka semakin bagus kualitasnya.

Padahal nama obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif Amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ” Ipincillin”, sedangkan pabrik ”B” memberi nama ”Upinicilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut, bahannya sama: amoxicillin.zat berkhasiat yang dikandung obat generik sama dengan obat bermerk. “Orang kan makan generiknya bukan merknya, karena yang menyembuhkan generiknya(Zatnya), Maksud Mbok…

Contoh : Obat sakit Gigi Asam Mefenamat (obat analgesic penghilang rasa sakit ) yang banyak beredar Misalkan Ponstan(Maaf hanya sebagai contoh nyata dan memudahkan pemahaman masyarakat) untuk, di apotek Ponstan dijual Rp. 1.500,- sd 2.000/tablet sedangkan Generiknya Cuma Rp.164,-/tablet itu sudah Harga Eceran Tertinggi lho.., Padahal Ponstan isinya sama persis Asam Mefenamat..Berapa kali lipat 10 kali lipat harga generiknya,. Masih mo makan merknya….

Untuk yang rawat Inap banyak obat-obat antibiotic Injection harga generic per vial Rp. 50.000,- harga yang bermerk Rp.200.000,- 400.000, sehari 2 x selama 5 hari berapa Anda harus merogoh Kantong, belum obat lain dan biaya inap…MINTALAH OBAT GENERIK ke Dokter atau Apotek Anda, Minta Generik adalah hak Pasien.

BAGAIMANA KUALITAS OBAT GENERIK
Kualitas obat generik tidak kalah dengan obat bermerk karena dalam memproduksinya perusahaan farmasi bersangkutan harus melengkapi persyaratan ketat dalam Cara-cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu juga ada persyaratan untuk obat yang disebut uji Bioavailabilitas/Bioekivalensi (BA/BE). Obat generik dan obat bermerk yang diregistrasikan ke BPOM harus menunjukkan kesetaraan biologi (BE) dengan obat pembanding inovator.

Uji BA/BE diperlukan untuk menjaga keamanan dan mutu obat generik. Dengan demikian, masyarakat terutama klinisi mendapat jaminan obat yang sesuai dengan standar efikasi, keamanan dan mutu yang dibutuhkan .

KENAPA OBAT BERMERK LEBIH MAHAL
Obat be merk/branded lebih mahal karena sistem pemasaran perusahaan farmasi di indonesia ini masih memberi reward pada dokter yang meresepkan obat tersebut jadi sebagian keuntungan dari obat branded itu masuk ke kantong dokter serta biaya promosi baik di media cetak maupun televisi. Sedangkan Obat Generik tidak ada biaya-biaya tersebut.

PILIHAN MENGGUNAKAN OBAT BERMERK/BRANDED
Akan sangat tepat menggunakan obat bermerk/ branded jika memang produk tersebut belum diproduksi generiknya atau produk bermerk tersebut merupakan kombinasi beberapa bahan aktif(generik). Misalnya Neozep Kandungan bahan aktif (generic) Meliputi : Phenylephrine HCl 25 mg, chlorphenamine maleate 2 mg, paracetamol 500 mg. Jika kita menginginkan generiknya kurang bijak karena kita harus menelan 3 tablet sedangkan produk bermerk cukup satu tablet. Oke;;jeck…

Mintalah OBat Generik

Tidak ada komentar: