Senin, 21 Juli 2008

ASAM URAT



ASAM URAT

dr. Lucky Sputra, Bagian Penelitian dan Pengembangan IDI Cabang Bandung.





A.ASAM URAT

SEBENARNYA yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein). Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan artritis gout atau artritis pirai. Bila tidak diobati secara memadai penyakit gout ini dapat menyebabkan kerusakan sendi. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan.
B.GEJALA
Gejala atau gambaran klinis sering kali mempunyai riwayat penyakit yang khas yaitu:
- Artritis akut: Artritis akut ini bersifat sangat berat. Pasien tidak dapat berjalan (kalau yang terkena adalah kaki), tidak dapat memakai sepatu, dan tidur dapat terganggu. Perasaan sakit sangat hebat. Rasa sakit ini mencapai puncaknya dalam 24 jam setelah mulai timbul gejala pertama.
-Lokasi sendi: Serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang satu sendi saja) disertai gejala lengkap proses radang, yaitu: merah, bengkak, teraba panas, dan sakit. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.
-Sembuh sempurna antara serangan akut. Serangan akut dapat membaik pada serangan pertama, selanjutnya diikuti oleh sembuh sempurna tanpa gejala sampai serangan berikutnya. Apabila keadaan hiperurisemia (peninggian kadar asam urat darah) tidak dikoreksi maka akan timbul artritis gout yang menahun. Pada keadaan sembuh di luar serangan akut pasien dapat bekerja normal seperti biasanya.
-Hiperurisemia. Keadaan hiperurisemia tidak selalu sama dengan atritis gout akut. Artinya tidak selalu artritis gout akut disertai dengan peningkatan kadar asam urat darah. Banyak orang dengan peningkatan kadar asam urat darah, namun tidak pernah menderita serangan artritis gout ataupun terdapat tofi. Ada peneliti yang mengatakan bahwa artritis gout dan hiperurisemia secara genetik ditentukan oleh gen yang berbeda. Naik turunnya kadar asam urat darah dapat mencetuskan serangan artritis gout akut.
-Tofi, adalah penimbunan kristal urat pada jaringan. Mempunyai sifat yang khas sebagai benjolan di bawah kulit yang bening. Tofi paling sering timbul pada seseorang yang menderita artritis gout lebih dari 10 tahun. Tofi dapat timbul tanpa gejala, misalnya pada jaringan tulang rawan di telinga. Pada artritis gout akut yang berat tofi dapat timbul pada serangan pertama misalnya pada sendi pangkal ibu jari dan sendi ibu jarinya sendiri. Tofi dengan hiperurisemia yang tidak terkontrol, akan bertambah besar yang dapat menyebabkan perubahan bentuk dan gangguan fungsi persendian.
-Artritis gout yang tidak khas. Pada penyakit ini tidak ditemukannya gejala artritis, monoartikular dan sembuh sempurna. Tofi yang biasanya baru ditemukan pada pasien yang sudah lama menderita artritis gout bisa ditemukan pada serangan pertama. Dari riwayat penyakit tidak didapat gambaran sakit yang hebat, tidur normal dan dapat berjalan biasa. Pada kasus yang jarang, dapat menyerang banyak sendi, terdapat penimbunan urat pada otot sekitar mata, kornea dan lensa mata. Juga bisa didapatkan penimbunan pada otot jantung, katup jantung. Juga bisa didapatkan serangan primer pada ginjal tanpa gejala artritis gout pada sendi.
C. Penatalaksanaan artritis gout:
1. Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
2. Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).
Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:
a. Mengobati serangan akut secara baik dan benar
b. Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
c. Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
d. Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal dan pembuluh darah.
e. Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.
Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya.
Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) dan obat penurun kadar asam urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran urat lewat kemih atau obat yang menurunkan produksi asam urat).
(Langkah pertama untuk mengurangi nyeri adalah mengendalikan peradangan. Pengobatan tradisional untuk gout adalah kolkisin. Biasanya nyeri sendi mulai berkurang dalam waktu 12-24 jam setelah pemberian
kolkisin dan akan menghilang dalam waktu 48-72 jam. Kolkisin diberikan
dalam bentuk tablet, tetapi jika menyebabkan gangguan pencernaan, bisa diberikan secara intravena. Obat ini seringkali menyebabkan diare dan bisa menyebabkan efek samping yang lebih serius (termasuk kerusakan sumsum tulang).
Saat ini obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen dan indometasin) lebih banyak digunakan daripada kolkisin dan sangat efektif mengurangi nyeri dan pembengkakan sendi. Kadang diberikan kortikosteroid (misalnya prednison). Jika penyakit ini mengenai 1-2 sendi, suatu larutan kristal kortikosteroid bisa disuntikkan langsung ke dalam sendi. Pengobatan ini sangat efektif untuk mengakhiri peradangan yang disebabkan oleh kristal urat.
Kadang obat pereda nyeri ditambahkan untuk mengendalikan nyeri (misalnya kodein dan meperidin). Untuk mengurangi nyeri, sendi yang meradang sebaiknya diistirahatkan dahulu.
Obat-obat seperti probenesid atau sulfinpirazon berfungsi menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan jalan meningkatkan pembuangan asam urat ke dalam air kemih. Aspirin menghambat efek probenesid dan sulfinpirazon, sehingga sebaiknya tidak digunakan pada saat yang bersamaan. Jika diperlukan obat pereda nyeri, lebih baik diberikan asetaminofen atau obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen).
Jika pembuangan asam urat meningkat, dianjurkan untuk minum banyak air (minimal 2 liter/hari) untuk membantu mengurangi resiko kerusakan sendi dan ginjal.
Allopurinol merupakan obat yang menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh. Obat ini terutama diberikan kepada penderita yang memiliki kadar asam urat yang tinggi dan batu ginjal atau mengalami kerusakan ginjal. Allopurinol bisa menyebabkan gangguan pencernaan, timbulnya ruam di kulit, berkurangnya jumlah sel darah putih dan kerusakan hati.)
D. Pengaturan diet
Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung purin tinggi. Makanan yang mengandung purin tinggi (golongan A) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng. Makanan yang mengandung purin sedang (golongan B) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung. Makanan yang mengandung purin lebih ringan (golongan C) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan. Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Tidak ada komentar: